Arya Adimanggala


Arya Adimanggala mempunyai perawakan tinggi besar dan gagah. Sifat perwatakannya pemberani, setia, jujur dan penuh tanggungjawab. Karena kesetiaannya, ia diangkat menjadi patih negara Awangga pada jaman pemerintahan Basukarna/Adipati Karna.

Riwayat hidup :
Suatu ketika, Prabu Basudewa suka kepada Ken Sagupi, maka Ken Sagupi melahirkan Udawa, kemudian Ken Sagupi dititipkan kepada Prabu Bismaka adik Basudewa, ternyata Bismaka juga suka kepada Ken Sagupi, maka lahirlah Dewi Rarasati atau Larasati. Kembali Ken Sagupi dititipkan kepada Prabu Setyajit atau Ugrasena, adik Bismaka. Ugrasena pun suka pada Ken Sagupi maka lahirlah Pragota dan Adimanggala. Kemudian Ken Sagupi dititipkan kepada Demang Antagopa. Adimanggala lebih dikenal sebagai anak Antagopa karena Ken Sagupi dititipkan kepada Antagopa di Widarakandhang.

Arya Adimanggala adalah patih Awangga. Patih Adimanggala gugur di tangan rajanya sendiri karena sebelum perang Karna Tanding, Adipati Karna menyuruh Patih Adimanggala meminta sirih kepada Dewi Surtikanti. Namun, Patih Adimanggala berbicara sangat pelan sehingga pengucapan sedah yang dalam bahasa Indonesia artinya sirih, diartikan seda yang dalam bahasa Indonesia artinya mati oleh Dewi Surtikanti. Akhirnya, Dewi Surtikanti bunuh diri. Atas kesalahan itulah ia dibunuh oleh Adipati Karna.

——————

Arya Adimanggala adalah putra dari Ken Sagupi. Kisah Ken Sagupi sungguh “unik”.

Ken Sagupi yang waktu mudanya bernama Yasuda, adalah seorang swarawati keraton Mandura. Selain suaranya sangat merdu. Ia berwajah cantik dan menarik hati. Sikap dan polahnya serba luwes, sabar dan memiliki tabiat senang menyenangkan hati orang lain.

Tidak heran kemudian hal ini menarik hati bendara-nya, Prabu Basudewa raja Mandura. Kemudian Prabu Basudewa memutuskan untuk menikahkan Ken Sagupi dengan Antagopa perjaka tua yang tidak bisa punya keturunan anak Buyut Gupala pemelihara kebuyutan Widarakanda (Widarakandang).

Namun secara tidak resmi Ken Sagupi diperistri oleh tiga orang satria Mandura, yaitu kakak beradik, Arya Basudewa, Arya prabu Rukma dan Arya Ugrasena.

Dari hubungan suami-isteri itu, Ken Sagupi memperoleh empat orang putra. Dengan Arya Basudewa ia berputra Arya Udawa dengan Arya Prabu Rukma berputra Dewi Rarasati (larasati), sedang dengan Arya Ugrasena Ken Sagupi berputra dua orang Arya Pragota dan Arya Adimanggala.

Arya Adimanggala adalah patih Negara Awangga dengan rajanya Karna. Patih Adimanggala gugur karena dibunuh oleh atasannya sendiri karena kesalahpahaman. Dia dipersalahkan atas bunuh dirinya istri Karna yaitu Dewi Surtikanti.

Pada saat Baratayuda berlangsung, Surtikanti selalu mengikuti berita tentang suaminya dari medan perang yang disampaikan oleh Patih Adimanggala. Suatu hari, patih Awangga itu menyampaikan berita yang tidak jelas, sehingga Dewi Surtikanti salah mengerti. Ia mengira suaminya gugur di palagan Baratayuda. Tanpa pikir panjang Surtikanti bunuh diri dengan mencabut patrem (keris kecil) lalu menu-sukkannya ke dadanya sendiri. Kematian Dewi Surtikanti membuat Adipati Karna amat marah. Ia mempersalahkan Adimanggala. Tanpa banyak bicara Karna segera membunuh Patih Adimanggala.

Tetapi versi lain menyebutkan, Patih Adimanggala gugur bersama (sampyuh : Jawa) ketika ia bertempur melawan Patih Udawa, abang satu ibu lain ayah.

Previous
Next Post »