Tahukah Anda Kenapa Bunga Raflesia mengeluarkan Bau Seperti Bangkai?

Bunga Raflesia berasal dari Sumatra ditemukan pada tahun 1818 oleh Stamford Raffles dan Joseph Arnold penjelajah asal Inggris. Pada saat itu, penjelajahan dilakukan di Bengkulu. Bunga raksasa yang menakjubkan itu kemudian dinamai dengan menggunakan gabungan dari keduanya, saat ini dikenal dengan nama bunga Raflesia Arnoldi. Bunga Raflesia mengeluarkan bau seperti bangkai, karena itu, kita juga mengenalnya dengan nama bunga bangkai. Bau bunga Raflesia memang busuk seperti bau bangkai.
Bunga Raflesia Arnoldi ini diakui dunia sebagai bunga asli yang berasal dari Indonesia. Bunga ini merupakan bunga terbesar di dunia. Bunga ini bisa tumbuh hingga berdiameter 1 m, dan bila tumbuh di habitat yang baik maka dapat memiliki berat hingga 10 kg. Bunga yang hanya muncul antara bulan November hingga Desember ini terancam punah karena kerusakan habitat aslinya oleh deforestasi yang terus berlanjut.
manfaat bunga raflesia,ciri khusus bunga raflesia,bunga raflesia dan keterangannya,bunga raflesia berasal dari,sejarah bunga raflesia,ciri-ciri bunga raflesia arnoldi,pengertian bunga raflesia,

Baca Juga : Mengenal Bunga Raflesia dan Keterangannya Yg Lengkap

Bunga Raflesia merupakan tumbuhan yang tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Karena itu, bunga ini hidup sebagai parasit yang menyerap sumber makanan dari inangnya. Untuk dapat mekar dengan sempurna, bunga Raflesia mengeluarkan bau seperti bangkai ini harus berkembang selama 9 bulan dalam kondisi yang baik. Setelah mekar, bunga Raflesia hanya akan bertahan selama lebih kurang 1 minggu untuk kemudian layu dan mati.
Pada saat bunga Raflesia mekar, berarti bunga ini telah dalam fase dewasa dan siap untuk bereproduksi. Waktu reproduksi yang tepat adalah saat bunga ini mekar yang hanya sekitar 1 minggu saja. Bunga raflesia merupakan bunga yang memiliki jenis kelamin. Bunga ini dibagi menjadi bunga jantan dan bunga betina. Hal ini terjadi karena setiap bunga yang mekar, hanya akan memiliki serbuk sari atau putik saja. Sehingga untuk melakukan penyerbukan dan pembuahan, diperlukan bunga jantan dan bunga betina yang memiliki periode mekar yang sama.
Selain memerlukan periode mekar yang sama, untuk penyerbukan alami memerlukan teritori atau jangkauan wilayah yang tidak terlalu jauh. Bunga Raflesia meskipun besar dan menarik, namun merupakan bunga yang tidak memproduksi madu. Sebagai gantinya, untuk menarik serangga, maka bunga ini mengeluarkan bau menyengat. Bunga Raflesia mengeluarkan bau seperti bangkai ini berusaha menarik serangga pemakan bangkai untuk membantu penyerbukan. Selain dari bau, bunga ini juga memiliki suhu yang cukup tinggi hingga 370C sehingga serangga akan mengira bahwa bunga itu adalah bangkai.
Saat ini, bunga Raflesia mengeluarkan bau seperti bangkai ini semakin terancam punah. Selain karena fase reproduksinya yang sangat singkat dan proses reproduksinya yang sulit, habitat asli bunga ini juga terancam rusak. Laju penebangan hutan yang tiada henti turut menyumbang kerusakan habitat yang luar biasa. Factor penyebab lainnya adalah alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang menggunakan insektisida dan pestisida yang berbahaya. Secara langsung, menggunakan bahan kimia dapat membunuh serangga yang dibutuhkan untuk melakukan proses reproduksi.